Kelompok 1
Arterosklerosis
Disusun
Oleh :
1.
Hikmah N.A (C2017053)
2.
Indah Yulia (C2017058)
3.
Kristina N (C2017065)
4.
Kristiyani (C2017066)
5.
Kurnia Fitri (C2017067)
6.
Martiyas P (C2017074)
7.
Milu Yuni (C2017077)
8.
M. Sahid (C2017080)
9.
Naashirotuz Z (C2017081)
10.
Novi S (C2017086)
11.
Oktiara D (C2017098)
12.
Prima S (C20170102)
13.
Puji Dwi (C20170104)
Prodi
Sarjana Keperawatan Kelas 3B
Stikes
Aisyiyah Surakarta
2017/2018
ARTEROSKLEROSIS
Definisi
Penyumbutan dan pembengkakan arteri karena penumpuakn
plak tersebut terjadi saat lapisan sel pada dinding dalam arteri endotherum /
yang bertugas menjaga kelancaran aliran darah dan oksigen yang menyalurkan
keseluruhan tubuh
Sumber : Dosen keperawatan medical bedah Indonesia .
2016 , rencana asuhan keperaawatan medical- bedah : pnerbit EGC = Jakarta
Faktor Resiko
1. Diet
(pola makan) tinggi lemak yaitu lemaak yang tidak larut dalam air akan erikat
dengan lipoprotein yang larut dalam air sehingga memungkinkan diangkut dalam system
peredaran darah
2. Hipertensi
dapat mempercepat pembunuhan lesi asterosklerotik pada pembuluh darah
bertekanan tinggi.
3. Merokok
merupakan factor resiko yang paling kuat nikotin akan menurunkan aliran darah
seluruh tubuh yang mengalir ke ekstermitas
Sumber : M Asikkiru. M Nuralamsyah M, Susaidi , S.
2016 . Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Kardiovaskuler Erlangga : Jakarta.
Komplikasi
1. Angina
-> Terjadinya penyumbatan pada arteri coroner
2. Serangan
Jantung
3. Stroke
4. Infark
Miokard
Patofisiologi
Lesi dimulai dari trauma endotel yang disebabkan oleh factor
yang telah dibahas . setelah terjdi trauma endotel sel endotel mengalami
inflamasi dan terjadi aktivitas makrofag. LDL yang teroksidasi masuk ke intima
dinding endotel membentuk lapisan lemak otot sel polos berproferasi dan
menghasilkan kolagen menuju lapisan lemak membentuk plak fibrosa . plak ini
rentan rupture. Jika plak rupture maak terbentuk thrombus yang menyumbat
pembuluh darah, serta menyebakan iskemia
Sumber : Asikin, M.NUralamsyah, M. J dan Susaidi, S.
2016. Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Kardiovasskuler : Erlangga : Jakarta
Etiologi
Faktor resiko yang dpat dimodifikasi antara lain diet
(Pola makan) tinggi lemak / kolesterol. Tekanan
darah tinggi, diabetes militus , merokok, obesitas, stress dan kurang gerak
Sumber : Asikin , M., Nuralamsyaah, ., dan Susaldi ,.
S . 2016. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardiovaskuler , Erlangga : Jakarta
Asuhan Keperawatan
Pengkajian:
Data yang harus dikaji pada pasien yang mengalami
aterosklerosis sangatt tergantung pada lokasi yang terkena
Letak Atreosklerosis
1. Jika
Aterosklerosis terdapat di jantung maka gejala yang mungkin muncul nyeri dada.
2. Jika
aterosklerosis terdapat di arteri otak maka tanda dan gejala yang mungkin
muncul misalnya mati rasa (BAAL) tiba-tiba / kelemahan pada tangan dan kaki ,
kesulitan berbicara/berbicara tidak jelas kehilangan penglihatan sementara pada
salah satu mata / otot wajah droping.
3. Jika
aterosklerosis terdapat di arteri pada tangan dan kaki , maka gejala yang
mungkin muncul misalnya penyakit arteriperifer (peripheral artery disease)
seperti nyeri pada kaki saat berjalan
4. Jika
aterosklorosis terdapat arteri ginjal , maka menyebabkan peningkatan darah /
gagal ginjal.
5. Jika
ateroklorosis terdapat pada pembuluh darah coroner , maka tanda dan gejalah
klinisnya sesuai dengan angina pectoris / infark miokard akut
Pengkajian yang didapat dilakukan pada klien aterosklerosis
Identitas
1. Keluhan
utama
2. Riwayat
Kesehatan masa lalu
3. Riwayat
Kesehatan masa sekarang
4. Riwayat
Kesehatan keluarga
5. Riwayat
Psikososial
6. Pola
aktifitas dan latihan
Sumber : Asikin , M., Nuralamsyaah, ., dan Susaldi ,.
S . 2016. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardiovaskuler , Erlangga : Jakarta
Tanda daan Gejala
1. Mati
rasa ditanagn atau kaki, sulit berbicara , penglihatan terganggu dan otot wajah
melemah atau bahkan lumpuh , jika penyumbatan terjadi di arteri yang menuju ke
otak
2. Muncul
rasa nyeri di dada yang disebut angina jika penyumbatan terjadi arteri yang
menuju jantung
3. Kaki
terasa nyeri ketika berjalan jika penyumbatan terjadi di arteri yang menuju ke
tungkai dan kaki
Sumber : Asikin , M., Nuralamsyaah, ., dan Susaldi ,.
S . 2016. Keperawatan Medikal Bedah :Sistem Kardiovaskuler , Erlangga : Jakarta
Diagnosis Keperaawatan
Diagnosis I
Ketidakefektifan pperfusi jaringan perifer b/d
gangguan sirkulasi
Diagnosis II
Nyeri akut b/d gangguan kemampuan pembuluh darah
menyuplai oksigen ke jaringan pasca pembedahan.
Diagnosis III
Resiko gangguan integritas kulit b/d gangguan
sirkulasi luka operasi.
Diagnosis IV
Ansietas b/d rencena pembedahan yang kompleks
Diagnosis V
Resiko Infeksi b/d prosedur invasive
Diagnosis VI
Kurang Pengetahuan tentang modifikasi gaya hidup b/d
kurangnya informasi
Sumber : Asikin , M., Nuralamsyaah, ., dan Susaldi ,.
S . 2016. Keperawatan Medikal Bedah :Sistem Kardiovaskuler , Erlangga : Jakarta